Hidup Seperti Semilir Angin, Menyejukkan Meski Hanya Sesaat

Sunday, March 4, 2012

Raker ILP2MI Regional III dan Sedikit Seni

Akhir bulan Februari, SIM mengirimkan tiga delegasinya untuk mengikuti Rapat Kerja ILP2MI Regional III yang diselenggarakan di Universitas Negeri Semarang. Senangnya jalan-jalan. Dari wilayah Surakarta sendiri ada dua Universitas yang diundang. UNS tercinta dan UMS. Namun UMS berhalangan hadir dalam Raker tersebut. Jadi SIM menjadi satu-satunya perwakilan dari Surakarta...yei yei.. Salah satu syarat wajib mengikuti raker adalah membuat essay dengan tema yang telah ditentukan untuk masing-masing Universitas. SIM mendapat tema mengenai air dan pertanian berkelanjutan. Karena harus membuat essay ini, aku jadi belajar masalah pertanian. Mulai dari padi sampai hama. Aku juga jadi tahu bedanya tanaman dan tumbuhan. Padahal dua istilah itu tidak pernah aku pikirkan bagaimana tata cara penggunaannya. Entahla, tidak begitu aku perhatikan sebelumnya. Seperti bagaimana penggunaan ekologi dan ekosistem. Pokoknya keduanya untuk menunjukkan makhluk hidup yang kedudukannya sebagai produsen. Awalnya binggung juga mau membuat apa. Meskipun aku anak biologi tapi masalah seni bertani aku tidak banyak tahu. Tapi akhirnya..jreng... jreng... dapat ide tentang pengenalan taman bunga untuk melestarikan musuh alami dalam upaya pembasmian wereng coklat. Untung saja dari kami bertiga ada Mbak Rizki yang anak pertanian. Kalau tidak,,, entahlah,,, selain Mbak Rizki, ada lagi satu partner yang ikut ke Semarang. Namanya Atika ( bukan yang di iklan Oreo lo..). dia mahasiswa jurusan peternakan semester 4. Mbak Rizki yang mengajari aku dan Atika masalah pertanian berkelanjutan dan hama-hama. Sebelumnya bahkan wereng itu seperti apa bentuknya aku juga tidak tahu. hehehe... Aku cuma pernah belajar bikin kompos.

Peserta yang berasal dari luar kota diminta datang tanggal 24 agar dapat mengikuti agenda pagi. Jumat sore kami bertiga berangkat dari terminal Tirtonadi. Diantara kami bertiga tidak ada yang benar-benar tahu UNNES itu ada di mana, dan setelah naik bus jurusan Semarang kita turun di mana juga tidak tahu pasti. Mau naik bis ke terminal saja harus bertanya dulu pada pedagang di pinggir jalan. Akhirnya sekitar pukul 16.30 kami berangkat dari Tirtonadi dan sampai di Ungaran sekitar pukul 16.30. Setelah bertanya pada panitia dan aku juga menghubungi teman-temanku yang kuliah di Semarang, mereka menyarankan untuk turun di Pojok Ungaran. Akhirnya kami tahu harus turun di mana. Tapi masih ada masalah lagi. Meskipun kami tahu turun di mana, tapi kami tidak tahu pojok Ungaran itu di mana. Aku jadi agak deg-degan ketika sudah sampai Ungaran. Takutnya nyasar karena kelewatan. Setelah berunding dengan mbak Rizki yang duduk di sampingku, kami memutuskan untuk mengatakan pada Pak kondektur, kalau sudah sampai di Pojok Ungaran tolong beri tahu. Lega... Akhirnya kami sampai di Pojok Ungaran dan turun di depan Alfa Mart. Tidak tahu apa-apa dan hanya berharap panitia segera datang menjemput. Lama kami menunggu panitia yang akan menjemput. Karena lama sekali kami jadi seperti anak-anak hilang di depan AlfaMart. Jadilah ada ide untuk mengerjai Mas krisna (kadep Humas) yang juga jalan-jalan ke UI karena mengikuti lomba karya tulis. Sambil cekikikan di depan alfamart kami dengan kompak (sayang Atika tidak ikut sms karena tidak punya pulsa) mengabarkan pada Mas Krisna kalau kami kesasar. Tapi kasihan juga kalau membuat Mas krisna khawatir, akhirnya kami ngaku saja. Hehe.. lama sekali panitia belum juga muncul, katanya kami disuruh sabar. Setelah hampir satu jam menunggu, akhirnya tiga panitia menjemput kami menggunakan sepeda motor. Ternyata memang masih jauh juga letak kampusnya. Sebelum mengantar ke kos-kosan yang telah disediakan untuk menginap, kami melakukan registrasi di sekre UKM Penelitian UNNES. Kami bertiga disambut sangat ramah oleh panitia. Setelah registrasi, kami di antar ke kos yang ada di dekat kampus. Kami satu kos dengan delegasi dari UGM.

Acara pada sabtu, di awali dengan senam bersama. Sekitar jam setengah enam pagi kami bertiga dan seorang delegasi dari UGM telah siap dengan semangat 2012 untuk senam. Tapi ternyata kami peserta pertama yang sampai dan perlu waktu lama untuk menunggu yang lain.. rada krik..krik.. kami diperkenalkan dengan senam konservasi. Namanya diperkenalkan jadi tidak sampai selesai. Waktu mengikuti senam rasanya pengen juga SIM punya senam sendiri. Biar jadi budaya olahraga bersama. Lagi pula senam Konservasi ini juga belum lama di buat di UNNES. Setelah itu dilanjutkan dengan bersepeda keliling UNNES. Karena tidak terbiasa capek juga.. Kedua agenda ini diadakan dalam rangka memperkenalkan UNNES yang menjadi kampus konservasi. Memang sebutan tersebut layak untuk UNNES. Selain memiliki wilayah yang sangat luas dan banyak pepohonan serta taman, lingkungannya juga tertata dengan rapi. Sehingga terlihat indah dan nyaman. Kalau kita lihat dan amati, UNS juga termasuk kampus yang memiliki kawasan yang bagus. Letaknya yang berada di pinggir kota, juga membuat situasi belajar menjadi nyaman. Kita juga patut bangga dengan UNS. Terus tingkatkan prestasi. Tahun ini UNNES yang proposalnya paling banyak didanai dikti. Mengalahkan Universitas yang biasanya berada di urutan 1,2, seperti UGM dan IPB.Buat temen-temen penggila PKM, terus semangat ya.. Setelah lelah berkeliling, acara selanjutnya adalah makan pagi bersama di danau UNNES. Kemudian peserta kembali ke kos masing-masing dan bersiap-siap untuk agenda Raker.


Acara dibuka dengan sambutan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan menyayikan lagu Indonesia Raya bersama. Setelah acara pembukaan ada Ice Breaking dari panitia. Yang mengajarkan bagaimana caranya mendapatkan gratisan. Yaitu dengan menambah teman. Selanjutnya dalam acara inti, setiap delegasi dari masing-masing Universitas dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama melaksanakan Join Riset dan kelompok kedua melaksanakan rapat kerja.


Join Riset adalah untuk membahas dan essay yang telah dibawa oleh masing-masing delegasi. Universitas yang mendapat tema yang sama tergabung dalam satu kelompok. Tugasnya adalah meilih satu essay yang akan dibahas lebih lanjut. Setelah di terpilih essay yang dirasa paling baik, essay tersebut kemudian dibahas agar menjadi lebih baik dan dibuat proposal penelitian yang akan di bawa ke IPB. Proposal-proposal yang terkumpul akan dipertimbangkan untuk dijadikan bahan pengabdian masyarakat di Makassar. Essay yang kami buat erpilih untuk di buat proposal dan di irim ke IPB.

Kelompok kedua yang mengikuti raker membahas agenda-agenda ILP2MI. Salah satunya agenda besar yang akan diselenggarakan adalah Seminar nasional yang bertempat di UNY. Setelah membahas agenda ILP2MI dilanjutkan dengan membahas agenda nasional dari setiap UKM penelitian dan penalaran yang hadir. Kemudian dilanjutkan dengan membahas Universitas yang memiliki UKM penelitian dan penalaran, namun belum bergabung dengan ILP2MI. Jadi untuk tiap delegasi yang hadir, mendapat tugas untuk mendata Universitas yang belum tergabung dalam ILP2MI dan melaporkannya pada koordinator Regional III. Yaitu UKMP UNNES. Setelah kedua sesi acara selesai peserta berkumpul kembali dan dibacakan kesimpulan dari masing-masing acara. Setelah pembacaan kesimpulan, acara ditutup dengan doa dan ucapan terimakasih panitia. Kemudian foto bersama. Peserta yang berasal dari luar kota kembali di antar oleh panitia ke jalur kendaraan umum.

Ada hal yang sangat menarik waktu raker. Ada peserta dari ISI Jogja yang baru memiliki UKM Keilmiahan dan di undang Raker. ISI Jogja memang yang pertama memili UKM keilmiahan. Namanya juga ISI, jadi mereka ilmiahnya juga seputar seni. Sebagai orang seni mereka sangat berbeda dalam tingkah laku dan mungkin juga pola pikir. Jika yang lain seperti UNDIP, UGM, UNY, POLINES dan lain-lain terkesan kalem, mereka sangat ramai dan lucu. Ada yang memakai kaca mata bulat dan topi dari perfilman, ada yang berambut gondrong dan paling ramai serta kocak, dan ada seorang wanita yang juga sama ramainya. Secara pribadi aku senang ada anak seni yang juga mengikuti kegiatan keilmiahan. Salah satu dari mereka mengatakan, ikut UKM keilmiahan karena dia sendiri tidak tahu sejak kapan seni dan ilmu itu menjadi sesuatu yang berbeda. Jadi dia ingin menunjukkan bahwa seni juga bisa ilmiah. (begitulah kira-kira..hehe..) aku sangat setuju dengan dia. Bagiku seni dan ilmu bukanlah dua hal yang harus berdiri sendiri. Tapi keduanya saling melengkapi. Seni membuat ilmu itu indah, dan ilmu membuat seni itu terarah. Seniman dan ilmuwan bukanlah orang-orang yang selamanya memiliki dunia masing-masing. Semua memiliki kelebihan yang bisa saling menguatkan. Seniman bukanlah orang aneh yang nyentrik dan ilmuwan bukanlah orang kolot dan kaku. Aku suka memiliki teman seniman. Mereka membuatku berfikir berbeda dan merasa bebas untuk berekspresi. Dunia yang menarik. Tidak melulu penuh aturan dan urutan-urutan formal.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Menulis adalah salah satu cara untuk mengubah, menyimpan dan menyampaikan

Q n A

Mau diskusi dan bertanya soal Biologi? Silahkan kirim email ke kazebara20@gmail.com
See me on Instagram @wardhaayu